ALVINIA CHRISTIANY DAN TEMAN AUTIS, PEJUANG AUTIS INDONESIA

Sabtu, 19 Oktober 2024

 




Hari mulai gelap, aku mengetuk pintu rumah sahabatku. Dia membuka pintu dan segera menutupnya kembali. Sambil tersenyum dia mempersilakan aku duduk. Aku pandang sekeliling ruang tamunya yang tertata rapi. Pasti baru saja dibersihkan. Jangan ke belakang katanya sambil tertawa, aku paham dan ikut tertawa.


Sahabatku mempunyai anak autis yang tidak bisa diam dan super hiperaktif. Makanya pintu rumahnya selalu terkunci, karena kalau terbuka bisa-bisa anaknya hilang berlarian tak karuan. Belum lagi tingkahnya yang tidak bisa diam sering membuat rumah berantakan.

Aku selalu salut dengan sahabatku ini, entah lah beli di mana dia rasa sabar seluas samudera yang selalu tersedia untuk merawat anaknya. Menurutku, hanya orang-orang terpilihlah yang diberi titipan anak-anak istimewa seperti ini.

 

PEMGERTIAN AUTISME

Autisme adalah istilah untuk menjelaskan suatu kondisi yaitu neurodevelopmental disorders (gangguan perkembangan neurologis) seseorang. Sebetulnya autisme adalah kondisi yang relatif umum, karena 1 dari 100 orang di dunia mengalami kondisi autisme. Bahkan di Amerika Serikat, 1 dari 54 orang mengalami kondisi autisme.

Salah satu tanda autisme adalah speech delay atau lambat bicara. Padahal saat ini sekitar 80% anak yang dibawa orang tua ke Psikolog anak mempunyai kondisi terlambat bicara. Jadi kebayang kan banyak sekali anak-anak yang terdeteksi mengidap autisme.

Beberapa faktor berikut juga dapat memperparah anak dengan kondisi autisme yaitu antara lain ketidaktahuan orang tua tentang intervensi dini dan cara stimulasi, pemakaian gadget untuk anak-anak usia di bawah 2 tahun dan bisa juga karena stress pasca-persalinan pada orang tua.

Sedihnya masih banyak stereotip negatif dan kasus bullying terhadap penyandang autis di negara kita ini. Mereka sering dianggap berbeda dan mengalami perlakuan diskriminatif,  sehingga mereka sering dihindari dan diisolasi dalam lingkup pertemanan.

 

Berdirinya Temanautis.com



 


Banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh penyandang autisme di Indonesia, seperti stigma negatif, kurangnya kesadaran masyarakat, kurannya dukungan pemerintah, diskriminasi, kurangnya layanan kesehatan dan pendidikan yang inklusif.

Hal inilah yang kemudian membuat  Alvinia Christiany merasa miris dan lalu tergerak hatinya untuk berbuat sesuatu kepada para penderita Autis.  Akhirnya Alvinia bersama teman-temannya mendirikan komunitas yang diberi nama Teman Autis. Alamat webnya adalah www.temanautis.com  

Awalnya, organisasi ini telah digagas sejak tahun 2017 dengan nama Proyek Light It Up.  Namun, baru pada April tahun 2018, komunitas ini mengesahkan perubahan nama menjadi Teman Autis. Sesuai namanya kelompok ini bertujuan untuk lebih membantu, memahami, dan mendukung  para penyandang autisme.

Penderita autis mungkin menghadapi kesulitan dalam berinteraksi sosial, komunikasi, dan memahami norma-norma sosial yang sering kali menjadi hal yang alami bagi orang lain. Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat kekuatan dan bakat yang mungkin tidak terlihat secara langsung.

Sebetulnya banyak orang dengan autisme memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang tertentu, seperti seni, matematika, atau teknologi. Mereka sering kali memiliki perhatian yang tinggi terhadap detail dan kemampuan untuk fokus pada minat tertentu dengan sangat mendalam. Hal ini bisa menjadi potensi besar jika dikelola dengan baik.

Pentingnya dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat juga sangat besar dalam perjalanan hidup seorang penderita autis.  Dengan lingkungan yang suportif, ia dapat belajar untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan mengembangkan kemampuannya. Pendidikan yang inklusif dan program dukungan yang sesuai dapat membantu individu dengan autisme untuk beradaptasi dan berkembang.

Meskipun ada tantangan, dengan dukungan yang tepat dan penerimaan, individu dengan autisme dapat mencapai potensi mereka dan memberikan kontribusi yang berharga kepada masyarakat. Setiap individu memiliki kisah yang unik, dan penting untuk mendengarkan dan menghargai perjalanan mereka.




Temanautis.com adalah sebuah platform yang berfokus pada peningkatan kesadaran tentang autisme dan memberikan sumber daya untuk individu dengan autisme serta keluarga mereka. Didirikan oleh Alvinia Christiany, situs ini bertujuan untuk membagikan pengalaman dan cerita pribadi, serta informasi yang relevan tentang autisme.

Melalui Temanautis.com, Alvinia ingin menciptakan ruang di mana orang-orang bisa saling mendukung, berbagi pengalaman, dan mendapatkan pengetahuan yang diperlukan untuk memahami autisme dengan lebih baik. Situs ini juga menawarkan artikel, panduan, dan sumber daya pendidikan yang membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang autisme dan pentingnya inklusi.

Dengan upaya ini, Alvinia Christiany berusaha mengurangi stigma seputar autisme dan mendorong penerimaan yang lebih luas, sehingga individu dengan autisme dapat mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk berkembang. Temanautis.com menjadi wadah penting untuk membangun komunitas yang peduli dan saling mendukung.

Dalam waktu lima tahun, temanautis.com telah berkembang pesat dan banyak membantu penderita autis. Mala tak salah ketika akhirnya  Alvinia Christiany mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards (Astra) 2022 Bidang Pendidikan. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi Astra terhadap semangat keberagaman anak muda Indonesia yang bersatu membangun bangsa dengan memberi manfaat bagi masyarakat sekitarnya melalui lima bidang, yakni kesehatan, pendidikan, teknologi, lingkungan, dan kewirausahaan.

Mari kita ikuti jejak Alvinia yang menjadi inspirasi bagi penderita autis. Semoga temanautis.com semakin mendunia dan bermanfaat bagi para penderita autis.








Read More

DEBAT PERDANA PILGUB JATIM 2024

Jumat, 18 Oktober 2024




Kemarin berkesempatan menghadiri Media Briefing Debat Pilgub di Graha Unesa Surabaya Senang banget rasanya melihat euforia kesibukan orang-orang mempersiapkan debat ini. Banyak polisi sibuk berjaga-jaga dan pasukan KPU Jatim yang seperti pindahan mempersiapkan ini itu demi suksesnya Debat nanti malam. 

Debat pertama para calon gubernur ini akan dilaksanakan nanti malam Jumat 18 Oktober 2024 pukul 19.30 sampai pukul 21.00 di Graha Unesa Jalan Citra Raya Lakarsantri Lidah Wetan. Tema debat pertama kali ini adalah Tansformasi Sosial dan Peningkatan Produktifitas Sumber Daya Lokal unyuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur. 

Tema besar tersebut dibagi ke dalam beberapa subtema, yaitu : 

1. Daya Saing dan Nilai Tambah Ekonomi,

2. Pendidikan,

3. Kesehatan,

4. Demografi, Kemiskinan, dan Kesenjangan,

5. Masyarakat Digital,

6. Ketahanan Sosial, dan

7. Penguatan Budaya dan Identitas Lokal.

Pada acara debat pertama kali ini para paslon akan menggunakan kostum budaya yang ada di Jawa Timur. Seperti kita ketahui Jawa Timur mempunyai banyak budaya seperti Mataraman, Madura dan masih banyak lagi.

Biasanya pemilihan kepala daerah itu diadakan sendiri-sendiri tiap kabupaten, tetapi kali ini akan diadakan serentak pada yanggal 24 November 2024. Udah kebayang perhelatan akbar ini pasti akan sangat mencuri perhatian masyarakat. Mereka harus memilih pemimpin yang terbaik. Yang tak kalah hebohnya tentu pemilihan gubernur karena mereka yang akan memimpin warga Jawa Timur lima tahun kedepan.

Konferensi Press oleh Nur Salam, Komisioner KPU Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilihan dan Partisipasi Masyarakat

Untuk gubernur, ada tiga kandidat yang akan bertarung.  Berikut pasangan calon gubernur yang akan memperebutkan jabatan gubernur Jawa Timur tersebut : 

1. Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak

Pasangan ini didukung oleh 15 partai, antara lain yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, dan lainnya.

2. Tri Rismaharini - Gus Hans (K.H. Zahrul Azhar Asumta)

Pasangan ini didukung oleh PDIP, Hanura, dan Partai Ummat.

3. Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Hakim

Pasangan ini didukung oleh PKB. 

Nur Salam menyampaikan teknis pelaksanaan Debat Malam nanti

Ketiga pasangan ini tampaknya akan bertarung dengan sengit karena masing-masing mempunyai kredibilitas dan pengalaman yang mumpuni.

Debat calon gubernur nanti malam pasti sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jawa Timur. Semua pasti sudah tidak sabar menyaksikan para pasangan calon gubernur ini menyampaikan gagasannya.

Pada kesempatan Media Briefing ini juga diumumkan para panelis yang akan bertugas menguji paparan visi misi dan program kerja pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2024 kali ini. Para Panelis terpilih adalah sebagai berikut : 

1. Prof Dr H Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag (ahli pendidikan agama - Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Ampel),

2. Prof Dr Drs Ec.H Muhammad Syarif, M.Si.,CMA.,CRA (ahli Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura),

3. Adhitya Wardhono, S.E.,M.Si.,M.Sc.,PhD (ahli ekonomi pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember)

4. Dr Sasongko Budisusetyo, CPA.,CPMA (ahli akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya),

5. Dr Ahmad Imron Rozuli, SE.,M.Si (ahli sosiologi ekonomi dan kelembagaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmi Politik Universitas Brawijaya),

6. dr Hidayatullah, Sp.N (ahli kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ma'arif Hasyim Latif Sidoarjo) dan

7. Dr Rina Wahyu Setyaningrum., M.Ed.(ahli pendidikan bahasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah  Malang).

Para blogger meramaikan Media Briefing

Dan acara debat publik kali ini yang terbuka untuk masyarakat umum disiarkan secara langsung oleh Kompas TV dan TVRI. 

Debat pilgub ini akan berlangsung selama tiga kali. Bila debat pertama berlangsung di Graha Unesa maka Debat II  akan diadakan pada tgl 3 November 2024 di DBL, Jl. Ahmad Yani 88 Surabaya. Stasiun JTV dan CNN Indonesia akan menyiarkannya secara live.

Sedangkan Debat III akan disiarkan langsung oleh Metro TV dan TV One bertempat di Grand City Surabaya pada 18 November 2024.

Semoga acara debat nanti bisa berjalan lancar dan Semoga Jawa Timur mendapatkan pemimpin terbaik yang amanah memimpin Jawa Timur. Pilgub Jatim 2024 Seneng Bareng!


Read More

AFIFAH LUTHFIYA HANUM, PELOPOR DAUR ULANG SAMPAH KERTAS

Rabu, 16 Oktober 2024



Minggu lalu sekolahku mengadakan Panen Karya dalam rangka Kegiatan  P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kebetulan tema yang kami ambil adalah Gaya Hidup Berkelanjutan. Sedangkan Topiknya adalah Sampah Menjadi Karya.


Memang dalam Kurikulum Merdeka saat ini, anak-anak diajak untuk belajar dengan konsep baru, dengan harapan ilmu yang mereka terima dapat diterapkan langsung ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sebagai guru, aku sangat antusias menyambut adanya Program Projek P5 ini.

                Aku dan hasil karya muridku

Dalam kesempatan Projek kali ini aku mengajak murid-muridku untuk  mengelola sampah dan menjadikan sampah itu menjadi karya atau menjadi sesuatu yang berguna. Tak lupa aku juga menjelaskan mengenai bahaya sampah. Aku memberi kebebasan kepada murid-muridku untuk mengeksplore sampah apa yang akan mereka olah. Dan ternyata kebanyakan mereka mengolah sampah plastik.

Memang kebanyakan yang diketahui orang sampah plastik lebih berbahaya dari sampah lainnya. Plastik juga tidak bisa diuraikan. Sehingga kita harus benar-benar mengurangi penggunaan sampah plastik.

Tetapi jangan lupa juga bahwa sampah kertas keberadaannya juga sangat mengganggu lingkungan kita. Berdasarkan data pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) kertas atau karton itu berkontribusi sebanyak 11.7% dari total keseluruhan sampah kita.

Walaupun sampah kertas bisa terurai dalam waktu 3 sampai 6 bulan tergantung kondisi tanahnya, tetapi bagaimanapun, yang namanya sampah keberadaannya tetaplah mengganggu lingkungan kita.


                      Instagram Rubah Kertas

Ketika aku menemukan Instagram @rubahkertas dan melihat postingan-postingannya, rasanya  bahagia melihat anak muda yang konsen memikirkan dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Seperti kita ketahui tidak banyak anak muda yang seperti itu bukan?

Rubah kertas berkonsentrasi kepada pengolahan limbah kertas. Mendaur ulang sampah kertas menjadi sesuatu yang bermanfaat. Jadi sebagai socio-preneur, Rubah kertas fokus untuk mengubah kertas bekas atau sampah kertas menjadi material yang bisa dipakai kembali.

Adalah Afifah Luthfiya Hanum, seorang anak muda founder Rubah Kertas yang mengabdikan dirinya untuk mengelola sampah kertas. Jerih payah Afifah tidak sia-sia, akhirnya dia menjadi salah satu Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA) tingkat Provinsi pada tahun 2021. SATU Indonesia Awards adalah Apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.

Keberadaan Rubah Kertas berawal  dari kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diikuti oleh sang founder, Afifah pada tahun 2018. Afifah memakai logo yang mirip kepala Rubah dengan harapan bisa cerdas dan cerdik seperti Rubah, yang selalu pantang menyerah dalam mendapatkan keinginannya. Harapan Afifah Rubah Kertas bisa cerdas dan cekatan dalam mengolah sampah dan menghasilkan karya dari sampah kertas.

Beberapa syarat apabila kita ingin mendonasikan kertas kita ke Rubah Kertas antara lain: 

1. Kertas harus dalam keadaan bersih, tidak kering ataupun lembab. 

2. Kondisi kertas boleh yang sudah dicacah atau sudah hancur, boleh juga yang masih berupa lembaran. 

3. Contoh kertas yang bisa diterima : lembaran buku, LKS, kertas skripsi, karton tebal, art paper, paper bag dll.

Jadi mulai saat ini kalau memiliki sampah kertas mari kita upayakan untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna. Apabila tidak sanggup untuk mengolahnya maka Rubah Kertas siap membantu untuk mendaur ulangnya. Walaupun tampak sepele tetapi sebetulnya apa yang kita lakukan itu bisa menyelamatkan bumi dan memberikan dampak yang luar biasa.

Terima kasih Afifah, langkah kecil yang sudah kamu lakukan sungguh berdampak besar untuk lingkungan kita. Ayo kita ikuti jejak langkah Afifah untuk selalu menjaga lingkungan menyelamatkan bumi.

 

 

 

Read More

Amilia Agustin, Ratu Sampah, Pelopor Gaya Hidup Berkelanjutan.

Minggu, 13 Oktober 2024



Pada Kurikulum Merdeka saat ini sudah tidak asing lagi istilah P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. P5 adalah program yang dirancang Kemendikbudristek sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila.


Program ini diterapkan dengan menggunakan pembelajaran berbasis projek. P5 sendiri adalah proyek pengembangan karakter pelajar untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Dan merupakan kegiatan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang mengamati dan mencari solusi mengenai masalah-masalah yang ada di sekitar.

Beberapa tema P5 yang dapat dipilih antara lain Kearifan lokal, Gaya Hidup Berkelanjuran, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah jiwa dan raganya, Suara demokrasi, Rekayasa dan teknologi dan kewirausahaan.


                     Aku dan murid-muridku   

Aku sebagai guru telah melaksanakan kegiatan P5 tersebut di sekolahku. Bahkan untuk ssmester ini kami memakai tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Sampah Menjadi Karya. Kami mengajak anak-anak untuk mengelola sampah dengan baik menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual.

Makanya begitu membaca profil Amilia Agustin maka aku menganggap Amilia ini bisa dikatakan sebagai pelopor kegiatan P5 ini terutama untuk tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Bayangkan ketika belum ada pembahasan mengenai Sampah di sekolah, maka Agustin sudah melakukannya sejak tahun 2010.. Wow itu sudah 14 tahun yang lalu lhoo..

Oleh karena itu tidaklah salah jika kemudian Amilia Agustin mendapatkan penghargaam dari Satu Indonesia Award di bidang Lingkungan pada tahun 2010. Amilia yang lahir pada tgl 19 April 2024 dan biasa dipanggil dengan sebutan Ami ini menjadi kandidat termuda karena masih berumur 14 tahun.

Kerennya lagi hadiah yang diterima oleh Ami dia gunakan untuk mendukung komunitas lokal mengelola kain perca menjadi kerajinan yang bermanfaat dan layal dijual.

Ami memang sudah mulai tertarik dengan kebersihan lingkungan sejak dia masih duduk di bangku SMP itu. Ami melihat banyak sampah di sekolahnya yang tidak dikelola dengan baik. Sehingga timbul niatnya untuk mengurus sampah-sampah tersebut.

 

Go to Zero Waste School

Ami kemudian membentuk gerakan yang diberi nama Go to Zero Waste School. Mereka mengelola sampah plastik dan kemudian mendaur ulangnya menjadi hal-hal yang berguna. Yang dilakukan Ami ini persis seperti semangat P5 yaitu gaya hidup berkelanjutan.

Dibawah bimbingan Ibu Nia Kurniati, Ami yang bersekolah di SMP 11 Bandung mengelola sampah di sekolahnya dengan baik. Melalui gerakan Go to zero waste school teraebut Ami mengedukasi teman-temannya bahkan gurunya  tentang pengelolaan sampah yang baik.

Selain mengurangi sampah mereka juga mendaur ulang dan meng8elola sampah dengan baik. Mereka mengelola sampah yang berhasil dikumpulkan menjadi empat bidang pengelolaan yaitu sampah anorganik, sampah organik, sampah tetrapak, dan sampah kertas. Ami juga memberdayakan sampah sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah membuat tas dan pupuk kompos.

Ketika duduk di bangku SMA, Ami semakin semangat mengelola sampah. Ami msnjadi  aktivis di bidang lingkungan. Salah satu kegiatannya adalah memberikan sosialisasi daur ulang sampah kepada ibu-ibu di sekitarnya. Ami berharap ibu-ibu tersebut bisa ikut andil dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Gerakan yang diusung Ami adalah "Mengubah Sampah Menjadi Berkah”

 

UDAYANA GREEN COMMUNITY



Ketika akhirnya Amilia melanjutkan kuliahnya di Bali, dia tetap bersemangat mengelola sampah dan menjadi pemerhati lingkungan. Amilia mendirikan Udayana Green Community. Komunitas ini fokus pada pengelolaan sampah dan rajin mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah. Mulai dari  tingkat  paling bawah termasuk di sekolah dan masyarakat.

Amilia berhasil mengumpulkan relawan sekitar 30 orang yang berkomitmen untuk terus mengabdi kepada lingkungan. Kita patut mencontoh semangat Amilia ini. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli pada lingkungan ini? Kasihan anak cucu kita kelak kalau kita tidak menjaga bumi ini dengan baik . Ayo mengikuti jejak Amilia untuk menjaga lingkungan kita!

 

Read More