AFIFAH LUTHFIYA HANUM, PELOPOR DAUR ULANG SAMPAH KERTAS

Rabu, 16 Oktober 2024



Minggu lalu sekolahku mengadakan Panen Karya dalam rangka Kegiatan  P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kebetulan tema yang kami ambil adalah Gaya Hidup Berkelanjutan. Sedangkan Topiknya adalah Sampah Menjadi Karya.


Memang dalam Kurikulum Merdeka saat ini, anak-anak diajak untuk belajar dengan konsep baru, dengan harapan ilmu yang mereka terima dapat diterapkan langsung ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sebagai guru, aku sangat antusias menyambut adanya Program Projek P5 ini.

                Aku dan hasil karya muridku

Dalam kesempatan Projek kali ini aku mengajak murid-muridku untuk  mengelola sampah dan menjadikan sampah itu menjadi karya atau menjadi sesuatu yang berguna. Tak lupa aku juga menjelaskan mengenai bahaya sampah. Aku memberi kebebasan kepada murid-muridku untuk mengeksplore sampah apa yang akan mereka olah. Dan ternyata kebanyakan mereka mengolah sampah plastik.

Memang kebanyakan yang diketahui orang sampah plastik lebih berbahaya dari sampah lainnya. Plastik juga tidak bisa diuraikan. Sehingga kita harus benar-benar mengurangi penggunaan sampah plastik.

Tetapi jangan lupa juga bahwa sampah kertas keberadaannya juga sangat mengganggu lingkungan kita. Berdasarkan data pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) kertas atau karton itu berkontribusi sebanyak 11.7% dari total keseluruhan sampah kita.

Walaupun sampah kertas bisa terurai dalam waktu 3 sampai 6 bulan tergantung kondisi tanahnya, tetapi bagaimanapun, yang namanya sampah keberadaannya tetaplah mengganggu lingkungan kita.


                      Instagram Rubah Kertas

Ketika aku menemukan Instagram @rubahkertas dan melihat postingan-postingannya, rasanya  bahagia melihat anak muda yang konsen memikirkan dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Seperti kita ketahui tidak banyak anak muda yang seperti itu bukan?

Rubah kertas berkonsentrasi kepada pengolahan limbah kertas. Mendaur ulang sampah kertas menjadi sesuatu yang bermanfaat. Jadi sebagai socio-preneur, Rubah kertas fokus untuk mengubah kertas bekas atau sampah kertas menjadi material yang bisa dipakai kembali.

Adalah Afifah Luthfiya Hanum, seorang anak muda founder Rubah Kertas yang mengabdikan dirinya untuk mengelola sampah kertas. Jerih payah Afifah tidak sia-sia, akhirnya dia menjadi salah satu Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA) tingkat Provinsi pada tahun 2021. SATU Indonesia Awards adalah Apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.

Keberadaan Rubah Kertas berawal  dari kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diikuti oleh sang founder, Afifah pada tahun 2018. Afifah memakai logo yang mirip kepala Rubah dengan harapan bisa cerdas dan cerdik seperti Rubah, yang selalu pantang menyerah dalam mendapatkan keinginannya. Harapan Afifah Rubah Kertas bisa cerdas dan cekatan dalam mengolah sampah dan menghasilkan karya dari sampah kertas.

Beberapa syarat apabila kita ingin mendonasikan kertas kita ke Rubah Kertas antara lain: 

1. Kertas harus dalam keadaan bersih, tidak kering ataupun lembab. 

2. Kondisi kertas boleh yang sudah dicacah atau sudah hancur, boleh juga yang masih berupa lembaran. 

3. Contoh kertas yang bisa diterima : lembaran buku, LKS, kertas skripsi, karton tebal, art paper, paper bag dll.

Jadi mulai saat ini kalau memiliki sampah kertas mari kita upayakan untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna. Apabila tidak sanggup untuk mengolahnya maka Rubah Kertas siap membantu untuk mendaur ulangnya. Walaupun tampak sepele tetapi sebetulnya apa yang kita lakukan itu bisa menyelamatkan bumi dan memberikan dampak yang luar biasa.

Terima kasih Afifah, langkah kecil yang sudah kamu lakukan sungguh berdampak besar untuk lingkungan kita. Ayo kita ikuti jejak langkah Afifah untuk selalu menjaga lingkungan menyelamatkan bumi.

 

 

 

Read More

Amilia Agustin, Ratu Sampah, Pelopor Gaya Hidup Berkelanjutan.

Minggu, 13 Oktober 2024



Pada Kurikulum Merdeka saat ini sudah tidak asing lagi istilah P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. P5 adalah program yang dirancang Kemendikbudristek sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila.


Program ini diterapkan dengan menggunakan pembelajaran berbasis projek. P5 sendiri adalah proyek pengembangan karakter pelajar untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Dan merupakan kegiatan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang mengamati dan mencari solusi mengenai masalah-masalah yang ada di sekitar.

Beberapa tema P5 yang dapat dipilih antara lain Kearifan lokal, Gaya Hidup Berkelanjuran, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah jiwa dan raganya, Suara demokrasi, Rekayasa dan teknologi dan kewirausahaan.


                     Aku dan murid-muridku   

Aku sebagai guru telah melaksanakan kegiatan P5 tersebut di sekolahku. Bahkan untuk ssmester ini kami memakai tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Sampah Menjadi Karya. Kami mengajak anak-anak untuk mengelola sampah dengan baik menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual.

Makanya begitu membaca profil Amilia Agustin maka aku menganggap Amilia ini bisa dikatakan sebagai pelopor kegiatan P5 ini terutama untuk tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Bayangkan ketika belum ada pembahasan mengenai Sampah di sekolah, maka Agustin sudah melakukannya sejak tahun 2010.. Wow itu sudah 14 tahun yang lalu lhoo..

Oleh karena itu tidaklah salah jika kemudian Amilia Agustin mendapatkan penghargaam dari Satu Indonesia Award di bidang Lingkungan pada tahun 2010. Amilia yang lahir pada tgl 19 April 2024 dan biasa dipanggil dengan sebutan Ami ini menjadi kandidat termuda karena masih berumur 14 tahun.

Kerennya lagi hadiah yang diterima oleh Ami dia gunakan untuk mendukung komunitas lokal mengelola kain perca menjadi kerajinan yang bermanfaat dan layal dijual.

Ami memang sudah mulai tertarik dengan kebersihan lingkungan sejak dia masih duduk di bangku SMP itu. Ami melihat banyak sampah di sekolahnya yang tidak dikelola dengan baik. Sehingga timbul niatnya untuk mengurus sampah-sampah tersebut.

 

Go to Zero Waste School

Ami kemudian membentuk gerakan yang diberi nama Go to Zero Waste School. Mereka mengelola sampah plastik dan kemudian mendaur ulangnya menjadi hal-hal yang berguna. Yang dilakukan Ami ini persis seperti semangat P5 yaitu gaya hidup berkelanjutan.

Dibawah bimbingan Ibu Nia Kurniati, Ami yang bersekolah di SMP 11 Bandung mengelola sampah di sekolahnya dengan baik. Melalui gerakan Go to zero waste school teraebut Ami mengedukasi teman-temannya bahkan gurunya  tentang pengelolaan sampah yang baik.

Selain mengurangi sampah mereka juga mendaur ulang dan meng8elola sampah dengan baik. Mereka mengelola sampah yang berhasil dikumpulkan menjadi empat bidang pengelolaan yaitu sampah anorganik, sampah organik, sampah tetrapak, dan sampah kertas. Ami juga memberdayakan sampah sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah membuat tas dan pupuk kompos.

Ketika duduk di bangku SMA, Ami semakin semangat mengelola sampah. Ami msnjadi  aktivis di bidang lingkungan. Salah satu kegiatannya adalah memberikan sosialisasi daur ulang sampah kepada ibu-ibu di sekitarnya. Ami berharap ibu-ibu tersebut bisa ikut andil dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Gerakan yang diusung Ami adalah "Mengubah Sampah Menjadi Berkah”

 

UDAYANA GREEN COMMUNITY



Ketika akhirnya Amilia melanjutkan kuliahnya di Bali, dia tetap bersemangat mengelola sampah dan menjadi pemerhati lingkungan. Amilia mendirikan Udayana Green Community. Komunitas ini fokus pada pengelolaan sampah dan rajin mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah. Mulai dari  tingkat  paling bawah termasuk di sekolah dan masyarakat.

Amilia berhasil mengumpulkan relawan sekitar 30 orang yang berkomitmen untuk terus mengabdi kepada lingkungan. Kita patut mencontoh semangat Amilia ini. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli pada lingkungan ini? Kasihan anak cucu kita kelak kalau kita tidak menjaga bumi ini dengan baik . Ayo mengikuti jejak Amilia untuk menjaga lingkungan kita!

 

Read More

KLASKA RESIDENCE, Rekomendasi Apartemen Resor dari Sinar Mas Land

Jumat, 13 September 2024


Setelah berpuluh tahun tinggal di pedesaan yang penuh basa basi dan penuh kegiatan keramahtamahan wkwkwk maka aku selalu membayangkan betapa nyamannya tinggal di apartemen, aku bisa bebas menikmati kesendirianku tanpa harus terbebani setor wajah kepada para tetangga hahaha ya ampun apalagi kalau apartemennya adalah Klaska Residence, apartemen resor  yang terletak di pusat kota Surabaya.

Apartemen Klaska Residence persembahan dari Sinar Mas Land ini menyediakan banyak tipe yang sesuai dengan kebutuhan kita. Setiap kali berbicara tentang tinggal di apartemen yang menjadi pikiranku adalah apartemen itu sempit dan pasti tidak cukup untuk keluarga besar seperti keluargaku. Tetapi kemarin ketika aku menghadiri Content Creator Gathering di Klaska Residense aku akhirnya tahu ada tipe family suite yang lumayan besar dengan tiga kamar yang pasti cukup untuk keluargaku, ya ampun semakin mupeng saja akuuu...

Disebut Apartemen Resor karena fasilitasnya itu lho berasa kita sedang berada di Resor saja hehehe.. Selain fasilitasnya lengkap, Klaska Residence ini juga terletak di pusat kota banget, yaitu : 

-  2 Menit ke Stasiun Wonokromo

- 10 Menit ke Universitas Favorit

- 15 Menit ke Shopping Center

- 30 Menit ke Bandara Juanda

Serunya lagi DPnya dibayar sama  Developer lho, kita cukup bayar 10 Juta sebagai uang tanda jadi, kita bisa langsung akad. Trus banyak banget hadiahnya, seperi free subsidi DP 10%, free full furnished dan free Biaya KPA up to 12,5 Juta.


TIPE UNIT



Ada empat macam tipe unit apartemen Klaska Residence yaitu : 

1. Superior

Tipe superior merupakan apartemen termungil dengan luas 25,67 meter persegi, memiliki 1 kamar tidur dan 1 kamar mandi dengan harga Rp. 550 juta.

2. Deluxe

Dengan luas 35.06 m2 dan harga mulai dari 720 juta.

3. Suite

Harga mulai dari Rp 1,06 Miliar dengan luas 51.58 m2

4. Family Suite

Ada tiga kamar dengan small kitchen, livingroom dan bathroom. Harga mulai dari 1,5 miliar. 


AKSES MUDAH



Klaska Residence juga mudah diakses dari jalan tol yaitu Tol Dukuh Menanggal (6.4 km), Tol Gunung Sari 1 (5.6 km), Tol Waru (6.9 km), dan Tol Berbek 2 (9 km). Selain itu juga dekat dengan sarana transportasi umum yaitu Stasiun Wonokromo sekitar 650 m, dari Stasiun Waru kira-kira 6.5 km. Dari Stasiun Surabaya Gubeng sekitar 7.4 km dan dari Bandara Juanda hanya 13.6 km.

Klaska Residence sangat strategies lokasinya yaitu dekat dengan kampus ternama, seperti Unesa dan Telkom University. Juga dekat dengan beberapa rumah sakit terkenal. 


FASILITAS RESOR 

Klaska Residence dilengkapi  sejumlah fasilitas sehingga sudah tampak seperti Resor. Fasilitas tersebut antara lain : Indoor Gym, Swimming Pool, Sauna, Jacuzzi, Sky Jogging Track, Movie room dan juga tempat bermain game.

Tak lupa ada play ground, area hijau dan Sky Garden yang membuat apartemen ini semakin memukau. Lalu ada juga private library dan dan BBQ Area, untuk bersantai. Apartemen ini benar-benar memberi jeda dan istirahat berkualitas di tengah kesibukan kita sehari-hari. Jadi masih nunggu apalagi? Segera siapkan sepuluh jutamu!

Read More

Kampanye #BrokenbutUnbroken Kartika Soeminar sebagai survivor NPD.

Jumat, 30 Agustus 2024



Pagi menjelang siang aku memasuki Artotel TS Suite Surabaya dengan rasa penasaran. Tak sabar rasanya bertemu langsung dengan Kartika Soeminar. Beliau adalah narasumber yang akan berkisah tentang pengalamannya menjadi survivor setelah selama 23 tahun harus menderita karena hidup bersama seorang yang NPD.


Aku selalu takjub kepada mereka yang berani speak up tentang masalah mereka. Walaupun aku yakin sebetulnya berani speak up itu juga proses healing itu sendiri.

Begitu memasuki Asset Room di Ground Floor aku langsung terpesona karena disambut dengan video penampilan Kartika Soeminar yang sedang bernyanyi. Lagu yang dinyanyikan sedih menyayat hati tapi penuh dengan pesan optimisme. Aku berpikir wanita sekeren ini koq bisanya menjalani kehidupan yang menyedihkan selama 23 tahun.

Ketika akhirnya acara dimulai, Kartika Soeminar duduk di depan bersama Psikolog Dra. Probowatie Tjondroegoro, M.Si untuk mulai  sharing session tentang kampanye Break The Silence  BrokenbutUnbroken ini.

Dari sharing ini akhirnya aku paham bahwa penderita NPD itu tidak bisa sembuh. Tak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Karena penderita tidak pernah menyadari bahwa mereka mengidap NPD.

NPD atau Narcissistic Personality Disorder  adalah level narsistik yang kelewat batas, perlu jurus jitu untuk menghadapi mereka. Sedihnya lagi banyak korban yang tidak paham bahwa mereka sedang hidup bersama orang dengan NPD.

Orang yang menderita NPD biasanya karena pola asuh yang salah. Mereka terlalu sering dipuja sehingga akhirnya merasa Superior dan harus dipatuhi. Mereka menjadi haus akan pujian dan selalu butuh pengakuan dari orang lain bahwa mereka hebat.


Satu hal yang bisa diambil hikmahnya bahwa Kartika yang hidup bersama suaminya selama 23 tahun itu tidak pernah mengalami KDRT berupa pukulan atau siksaan secara fisik. Tetapi dia justru mengalami KDRT secara serangan mental atau mental abuse berupa tekanan dianggap yang bersalah, dianggap penyebab semuanya. Sehingga Kartika menjadi down dan tidak percaya diri. 

Tetapi mental abuse itu justru lebih mengerikan dibanding KDRT secara fisik, Kartika sampai harus mengalami depresi kronis karena mendapat perlakuan abusive tersebut. Alhamdulillah Kartika berhasil melepaskan diri dan akhirnya mengadakan kampanye agar tidak ada lagi orang yang mengalami hal tersebut.

Kartika juga menjaga agar sifat buruk pasangannya itu tidak menurun kepada anaknya. Jadi kita harus berusaha mendidik anak-anak kita dengan baik. Kartika aktif menyuarakan keresahan tentang NPD ini melalui kampanye bertagar Broken but Unbroken bersama Kumpulan Emak Blogger (KEB). Surabaya merupakan kota ke enam yang dikunjungi Kartika.

Kartika ingin mengedukasi masyarakat terutama perempuan tentang pentingnya memahami gangguan NPD serta cara menghadapinya. Bahkan beliau sedang menulis buku tentang NPD ini.

Dalam kesempatan kali ini psikolog senior, Dra. Probowatie Tjondroegoro, M.Si menyampaikan bahwa NPD memang berbeda dengan narsis pada umumnya. Narsis yang sehat masih mampu menunjukkan kepedulian sosial dan empati yaitu menunjukkan minat yang tulus terhadap gagasan dan perasaan orang lain.

Sementara pengidap NPD biasanya sibuk memuji dirinya secara berlebihan. Mereka juga cenderung krisis empati terhadap lingkungan sekitar.  Mereka juga manipulatif dan butuh dikagumi. Maka menurut Ibu Probo obatnya cukup dengan dicuekin dan dibantah, kalau masih tidak bisa berubah ya sudah ditinggal saja.

Dengan menggunakan pendekatan humanis, dengan cara yang lebih initimasi dan santun diharapkan dapat membantu NPD untuk menyadari keadaannya.


Cara Menghadapi pengidap NPD



Ada lima tips yang disampaikan oleh Dra. Probowatie Tjondroegoro:

1.Bersikap apatis atau cuek 

yaitu dengan menerapkan batasan dengan memperkuat diri sendiri untuk tidak terlalu memperhatikan perlakuan pengidap NPD. 

2.Melakukan afirmasi positif 

yang diucapkan untuk diri sendiri seperti mengucapkan kata-kata yang bisa menguatkan mental yaitu saya kuat, saya bisa, saya mampu menghadapi semua.

3. Melakukan journaling 

yaitu menulis di selembar kertas jelek lalu tuliskan luapan isi hati dan emosi korban terhadap orang NPD. Buanglah kertas itu ke dalam toples. Lakukan setiap kali kita jengkel. Kita menulis di kertas jelek karena memang mau dibuang.

4. Pendekatan spiritual

Meningkatkan ibadah dan memohon diberikan kekuatan dalam menghadapi orang NPD. 

5. Konsultasi dengan ahli 

Ingatlah untuk mengonsultasikan terkait kondisi kesehatan mental ini. Kita berharga dan kita berhak bahagia.

Diharapkan dengan lima tips itu kita bisa hidup berdampingan dengan lebih baik bersama NPD. Tetapi kalau tidak bisa juga, ya sebaiknya tinggalkan saja.


Terapi Lima Jari

      Semua rileks melakukan terapi lima jari

Di akhir acara, Ibu Probo yang juga menjabat sebagai Kepala Humas Rumah Sakit Santa Elizabeth Semarang ini, memberikan Terapi Lima Jari bagi agar kita bisa rileks, santai dan tetap bahagia menjalani kehidupan ini. Karena kebahagiaan itu diciptakan bukan dicari. Betikut langkah-langkah terapinya : 

1.  Putar musik dengan lagu yang sesuai keinginan kita, tentu lagu yang rileks dan santai. Kemudian ambil posisi yang nyaman boleh duduk atau berbaring. 

2. Tutup mata dan tarik napas dalam-dalam lalu keluarkan melalui mulut secara perlahan sebanyak. Lakukan sebanyak 7 kali.

3. Satukan ibu jari dan jari telunjuk. 

Pejamkan mata dan bersyukurlah tentang kondisi tubuh kita yang sehat. Dan bayangkan kita sedang melakukan olah raga yang kita sukai. 

4. Satukan ibu jari dan jari tengah. 

Pejamkan mata dan ingatlah ketika kita sedang jatuh cinta. Perasaan kita yang penuh cinta dan ternyata banyak orang yang mencintai kita, terutama anak-anak yang sangat mencintai kita.

5. Satukan ibu jari dan jari manis. 

Pejamkan mata, dan ingatlah tentang penghargaan yang kita terima, apresiasi yang pernah  kita dapatkan. Sadarilah bahwa kita itu sangat berharga.

6. Satukan ibu jari dan jari kelingking. 

Pejamkan mata dan bayangkan seolah-olah kita sedang berada di padang rumput yang indah udara yang segar, penuh bunga-bunga mewangi, bayangkan sebuah tempat yang kita rindukan selama ini. Kita berbahagia bersama keluarga tercinta.

Terapi yang sungguh membuat saya rileks dan menangis tersedu-sedu. MasyaAllah selama ini mungkin banyak beban yang saya alami dan saya tidak sempat mencintai dan menghargai diri saya sendiri. Ibu Probo membuat saya tersadar bahwa saya juga berhak untuk bahagia.

Setelah sesi terapi selesai, lalu acara ditutup dengan foto bersama dan makan siang. Satu pesan Ibu Probo yang begitu mengena dalam hati saya adalah bahwa kebahagiaan itu diciptakan bukan dicari. MasyaAllah. Terima kasih kepada Kumpulan Emak Blogger untuk acaranya yang sungguh keren ini. 

 



Read More