Amilia Agustin, Ratu Sampah, Pelopor Gaya Hidup Berkelanjutan.

Minggu, 13 Oktober 2024



Pada Kurikulum Merdeka saat ini sudah tidak asing lagi istilah P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. P5 adalah program yang dirancang Kemendikbudristek sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila.


Program ini diterapkan dengan menggunakan pembelajaran berbasis projek. P5 sendiri adalah proyek pengembangan karakter pelajar untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Dan merupakan kegiatan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang mengamati dan mencari solusi mengenai masalah-masalah yang ada di sekitar.

Beberapa tema P5 yang dapat dipilih antara lain Kearifan lokal, Gaya Hidup Berkelanjuran, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah jiwa dan raganya, Suara demokrasi, Rekayasa dan teknologi dan kewirausahaan.


                     Aku dan murid-muridku   

Aku sebagai guru telah melaksanakan kegiatan P5 tersebut di sekolahku. Bahkan untuk ssmester ini kami memakai tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Sampah Menjadi Karya. Kami mengajak anak-anak untuk mengelola sampah dengan baik menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual.

Makanya begitu membaca profil Amilia Agustin maka aku menganggap Amilia ini bisa dikatakan sebagai pelopor kegiatan P5 ini terutama untuk tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Bayangkan ketika belum ada pembahasan mengenai Sampah di sekolah, maka Agustin sudah melakukannya sejak tahun 2010.. Wow itu sudah 14 tahun yang lalu lhoo..

Oleh karena itu tidaklah salah jika kemudian Amilia Agustin mendapatkan penghargaam dari Satu Indonesia Award di bidang Lingkungan pada tahun 2010. Amilia yang lahir pada tgl 19 April 2024 dan biasa dipanggil dengan sebutan Ami ini menjadi kandidat termuda karena masih berumur 14 tahun.

Kerennya lagi hadiah yang diterima oleh Ami dia gunakan untuk mendukung komunitas lokal mengelola kain perca menjadi kerajinan yang bermanfaat dan layal dijual.

Ami memang sudah mulai tertarik dengan kebersihan lingkungan sejak dia masih duduk di bangku SMP itu. Ami melihat banyak sampah di sekolahnya yang tidak dikelola dengan baik. Sehingga timbul niatnya untuk mengurus sampah-sampah tersebut.

 

Go to Zero Waste School

Ami kemudian membentuk gerakan yang diberi nama Go to Zero Waste School. Mereka mengelola sampah plastik dan kemudian mendaur ulangnya menjadi hal-hal yang berguna. Yang dilakukan Ami ini persis seperti semangat P5 yaitu gaya hidup berkelanjutan.

Dibawah bimbingan Ibu Nia Kurniati, Ami yang bersekolah di SMP 11 Bandung mengelola sampah di sekolahnya dengan baik. Melalui gerakan Go to zero waste school teraebut Ami mengedukasi teman-temannya bahkan gurunya  tentang pengelolaan sampah yang baik.

Selain mengurangi sampah mereka juga mendaur ulang dan meng8elola sampah dengan baik. Mereka mengelola sampah yang berhasil dikumpulkan menjadi empat bidang pengelolaan yaitu sampah anorganik, sampah organik, sampah tetrapak, dan sampah kertas. Ami juga memberdayakan sampah sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah membuat tas dan pupuk kompos.

Ketika duduk di bangku SMA, Ami semakin semangat mengelola sampah. Ami msnjadi  aktivis di bidang lingkungan. Salah satu kegiatannya adalah memberikan sosialisasi daur ulang sampah kepada ibu-ibu di sekitarnya. Ami berharap ibu-ibu tersebut bisa ikut andil dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Gerakan yang diusung Ami adalah "Mengubah Sampah Menjadi Berkah”

 

UDAYANA GREEN COMMUNITY



Ketika akhirnya Amilia melanjutkan kuliahnya di Bali, dia tetap bersemangat mengelola sampah dan menjadi pemerhati lingkungan. Amilia mendirikan Udayana Green Community. Komunitas ini fokus pada pengelolaan sampah dan rajin mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah. Mulai dari  tingkat  paling bawah termasuk di sekolah dan masyarakat.

Amilia berhasil mengumpulkan relawan sekitar 30 orang yang berkomitmen untuk terus mengabdi kepada lingkungan. Kita patut mencontoh semangat Amilia ini. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli pada lingkungan ini? Kasihan anak cucu kita kelak kalau kita tidak menjaga bumi ini dengan baik . Ayo mengikuti jejak Amilia untuk menjaga lingkungan kita!

 

Posting Komentar

Tengkyu udah blog walking here and nyempetin comment yaa...


Hakuna Matata
@trianadewi_td