PASKIBRAKA KABUPATEN MADIUN

Terpilih Paskibraka

Setiap peringatan hari kemerdekaan datang, ingatanku selalu melayang ke masa SMAku dulu, dimana aku pernah bertugas menjadi pasukan pengibar bendera pusaka di Kabupaten Madiun. Saat itu tahun 1990 dan aku masih duduk di bangku SMA kelas 2 hahaha ketahuan nih umurku berapa yaa..

Waktu itu aku aktif mengikuti kegiatan Pramuka di sekolahku SMA 2 Madiun. Sudah tidak diragukan lagi ya, kalau anggota Pramuka pasti pandai baris berbaris hehehe yaa pada zaman itu belum ada ekstra Paskib jadi ya diambilnya tentu dari para anggota ekstra Pramuka. Apalagi sekolahku merupakan sekolah unggulan dalam arti sekolah terbaik di kota Madiun waktu itu, maka ada lebih dari 10 orang yang akhirnya terpilih menjadi anggota Paskibraka.

Terpilih Menjadi Tim 8

Setiap pagi kami berlatih di alun-alun, ya tentu saja aku diberi dispensasi untuk tidak mengikuti pelajaran. Awalnya aku ada di barisan 17, mungkin karena aku tampak tinggi dan paling rapi akhirnya aku dipindah ke barisan 8, rasanya senang banget tetapi sekaligus terbebani, ada rasa takut tidak bisa menjalankan tugas dengan baik. 

Lebih kaget lagi ternyata aku terpilih menjadi pengibar benderanya, masyaAllah aku sama sekali tidak bangga tapi aku justru takut, aku takut tidak bisa menjalankan tugas dengan baik. Ketika aku curhat kepada Bapakku, Bapakku justru mengatakan itu adalah kehormatan dan itu kesempatan bagiku untuk menunjukkan kemampuanku. Karena memang tidak bisa menolak, yang bisa aku lakukan hanyalah berusaha sebaik mungkin dan selalu semangat agar bisa menjalankan tugas dengan baik.

Dalam tim 8 itu, ada bapak tentara yang menjadi anggotanya, jadi bukan hanya siswa. Kalau tim yang lain cukup santai latihannya maka tim 8 sungguh ketat, apalagi tugasnya adalah mengibarkan bendera, tugas yang paling utama dalam sebuah tim Paskibraka. Ketika tim lain sudah boleh istirahat maka timku harus tetap berlatih, memastikan gerakannya seragam dan yang paling penting memastikan bendera bisa berkibar dengan baik, tidak terbalik atau sampai putus talinya. 

17 Agustus 1990

Tibalah hari-H nya yaitu pada tanggal 17 Agustus 1990, sejak pagi aku sudah siap di pendopo Kabupaten. Aku mendapatkan seragam lengkap, mulai peci sampai kaos kaki dan sepatu. Sebelum melaksanakan tugas aku sempat diwawancarai oleh RRI Madiun. Mereka bertanya tentang data diriku dan kegiatanku sehari-hari. Itu sungguh menyenangkan berasa mendapatkan suatu kehormatan.

Ketika upacara dimulai dan aku harus melaksanakan tugas, aku berdebar-debar banget, bahkan masih terasa sampai sekarang lho berdebar-debarnya hahaha lebay yaa..

Tentu semua mata memandang kepadaku dan aku harus tampil sempurna bukan? Karena latihan yang rutin dan aku juga sudah menguasai keadaan maka alhamdulillah akhirnya aku bisa melaksanakan tugas dengan sempurna dan bendera itu bisa berkibar dengan megahnya. Hari itu menjadi hari yang tak terlupakan seumur hidupku. Aku selalu bangga mengenangnya. 

Sosial Media Menyimpan kenangan

Seandainya saat itu sudah ada handphone pasti aku sudah sibuk berfoto ria ya hahhaha sebetulnya aku juga membawa kamera sayangnya aku tidak menyimpan semua foto itu. Hanya tinggal dua foto yang aku simpan dan scan di google drive. Alhamdulillah masih bisa menjadi kenang-kenangan. Sayangnya dulu juga belum ada sosmed hahaha kebayang pasti udah aku jadikan story dan aku share di Instagram hahaha..

Salah satu fungsi sosial media bagiku adalah menyimpan kenangan. Kita bisa menyimpan apa saja cerita kita dan kegiatan kita di sosial media agar kelak kita bisa melihatnya lagi dengan bahagia. Jadi aku tuliskan juga pengalamanku disini, agar kelak aku bisa membaca-baca lagi. 

.