Pada hari Rabu kemarin, aku berkesempatan mengikuti webinar dalam rangka memperingati hari Gizi Nasional ke 62 yang bertemakan “Kolaborasi Asyik Cegah Risiko Obesitas” bersama Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI.
Pada peringatan Hari Gizi Nasional kali ini diharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya penerapan gizi seimbang. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan yang lebih baik.
Hari Gizi yang ke - 62 kali ini mengangkat tema “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas”. Tentu kita sudah sering mendengar tentang stunting dan obesitas. Bila stunting adalah kekurangan asupan gizi maka obesitas adalah kelebihan gizi. Dua-duanya sama-sama berbahayanya dan dianggap sebagai gangguan tumbuh kembang anak.
Bila stunting bisa menimbulkan masalah pada pertumbuhan, sehingga menyebabkan tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari rata-rata teman-teman seusianya. Maka obesitas akan menyebabkan berat badan anak lebih berat daripada rata-rata teman seusinanya.
Dalam kesempatan kali ini, Bapak Menteri Kesehatan Republik Indonesia yaitu Bapak Budi Gunadi Sadikin. menyampaikan bahwa Hasil survei status gizi Indonesia atau SSGI 2021 menyatakan bahwa satu dari empat anak di Indonesia mengalami stunting. Dan satu dari sepuluh anak mengalami gizi kurang. Sungguh memprihatinkan tentunya.
Tiga narasumber dalam acara ini adalah :
1. Melinda Mastan, S.GZ (Grand Officer dari Tanoto Foundation) dengan tema "Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting"
Melinda Mastan menjelaskan bagaimana Tanoto Foundation menyikapi tantangan peran remaja Tanoto Foundation. Kenapa Remaja? Karena remaja adalah salah satu agent of change dan kekuatan peer influence. Dan kebanyakan para remaja belum memahami apa stunting itu sehingga banyak yang mengalaminya.
Tanoto Foundation sendiri telah melakukan banyak kegiatan untuk menyadarkan remaja mengenai stunting, seperti menyediakan wadah dan mengapresiasinya, mendekatkan isu dan mengajak mereka berkontribusi. Juga tidak lupa memberikan timbal balik.
2. Eriana Asri, MPH (Nutrion International) yang membahas mengenai "Kursus Gizi Remaja dan Anemia".
Pada kesempatan kali ini Eriasa Asri menyampaikan tentang Nutrion Internasional yang memiliki suatu program yakni Kursus Gizi Remaja dan Anemia.
Kursusnya GRATIS alias tidak di pungut biaya sama sekali dan dapat diikuti oleh semua kalangan. Tidak ada persyaratan khusus sehingga siapa saja bisa ikut.
Jika kalian tertarik, kalian dapat mengaksesnya pada link Giziremaja.learning.nutritionintl.org
Kalian dapat mengaksesnya dengan mudah dan dapatkan banyak ilmu yang bermanfaat dari kursus gratis Nutrition International.
Pada kursus ini ada lima belas modul. Modulnya sendiri tidak berisi tulisan melulu tetapi juga dilengkapi dengan video ilustrasi animasi. Selain itu dilengkapi dengan penilaian pembelajaran dan keterangan narasinya.
Jika kalian menyelesaiakan sampai akhir maka kalian bisa mendapatkan sertifikat lho..
3. Nazhif Ghifari, S.Gz, M.Si (Universitas Esa Unggul) dengan tema "Gaya Hidup Cerdas, Mencegah Dampak Jangka Panjang Stunting"
Nazhif menyampaikan bagaimana Gaya Hidup Sehat dan Cerdas dan apa saja yang harus dilakukan untuk Gaya Hidup Sehat dan Cerdas ini.
Untuk melakukan Gaya Hidup Sehat dan Cerdas, menurut Nazhif ada 5 hal yang harus dilakukan yaitu
1. Makan makanan bergizi (Nutrition)
2. Melakukan Olahraga (Exercise)
3. Tidur yang cukuo (Sleep)
4. Hindari Stress
5. Selalu berbahagia (Fun)
Nazhif juga menyampaikan banyak hal termasuk bagaimana urusan diet dan tips mengatur aktivitas fisik yang betul-betul sangat bermanfaat.
Wawasanku mengenai stunting dan obesitas benar-benar bertambah setelah mengikuti webinar ini. Selamat membaca ya, semoga bermanfaatš„°
nice your post
BalasHapusBelakangan ini banyak yang bahas soal stunting, memang bahaya sih buat si kecil jadi sebagai orang tua apalagi bunda kita harus mencegahnya dan memberikan asupan gizi yang baik untuk anak.
BalasHapus