Karena pandemik, aku tidak ada rencana kemana-mana liburan akhir tahun ini. Rencananya aku akan di rumah saja, mau bersih-bersih rumah dan menyelesaikan tugas-tugasku yang terbengkalai. Mana akan ada penilaian di sekolahku, jadi aku harus menyiapkan berkas-berkasnya.
Selesai pembagian raport aku ditelpon bapakku, ternyata buLikku yang tinggal di Mbarat Magetan sakit dan harus opname di rumah sakit. Anak buLikku ada di Jakarta, tentunya tidak bisa pulang. Akhirnya aku harus mendadak ke Magetan untuk menemani buLikku. Aku menyampaikan kabar itu kepada anak-anakku ternyata mereka semangat untuk ikut ke Magetan. Ya sudah akhirnya aku ditemani dua anakku segera packing untuk pergi ke Magetan.
Menyebut kata Magetan memang selalu menyenangkan bagiku. Karena dulu masa kecilku memang di Magetan. Aku bersekolah mulai TK sampai SMP memang di Magetan, dan SMAku di Madiun. Tahun lalu kami sekeluarga juga liburan di Magetan. Makanya anak-anakku semangat ikut, padahal aku sudah bilang kalau liburan kali ini bakal di rumah bulikku saja karena aku harus menunggu di rumah sakit. Tapi ternyata anak-anakku semangat.
Hari sudah malam ketika kami sampai di rumah bulikku. Malam itu aku langsung bertugas menjaga buLikku di rumah sakit, jadi aku harus langsung tidur di rumah sakit deh. Rasanya deg-degan karena di masa pandemik begini tentu aku takut kalau bertemu pasien covid ya.. tapi aku bismillah saja, berdoa dengan kencang memohon perlindungan dari Allah.
Aku berangkat sendirian ke rumah sakit karena memang tidak ada yang bisa mengantar. Aku meninggalkan anak-anak di rumah buLik. Rumah sakitnya terletak cukup jauh dari rumah buLikku yaitu di Lanud iswahyudi Maospati. Di Iswahyudi situlah aku dulu tinggal waktu kecil karena bapakku adalah seorang TNI AU.
Memasuki wilayah Iswahyudi yang kini dijaga ketat, hatiku terasa gegap gempita, entahlah aku selalu bahagia kalau berkunjung kesini. Rumah sakitnya terletak di belakang masjid. Dan aku selalu dejavu setiap lewat sini, karena dulu aku akad nikah di masjid ini. Ya Allah rasanya pengen nangis teringat almarhum suamiku.
Alhamdulillah rumah sakitnya bersih dan rapi dan pasien covid juga dipisahkan, jadilah aku merasa aman. Aku menemani bulikku dengan tenang. Kondisi buLik tidak begitu parah tapi bagiku tetaplah menghawatirkan. Aku nyaris tidak bisa tidur karena was-was takut bulikku kenapa-napa. Untunglah aku membawa banyak makanan, jadilah begadangku jadi menyenangkan.
Aku menemaniku buLikku selama empat hari, alhamdulilah di hari keempat buLik sudah boleh pulang. Setiap hari aku sarapan pecel wkwkk adudu ini yang bikin happy sebetulnya, bisa menikmati pecel setiap hari hihihi alhamdulillah yaa..
Ketika buLikku sudah pulang ke rumah, maka besoknya aku mengajak anakku untuk napak tilas wkwkwk agar2 anak-anak tahu kalau aku dulu tinggal di Iswahyudi. Aku mengajak anakku mengunjungi TK ku dan SDku, haduh rasanya mengharu biru hatiku. Menelusuri jalan-jalan yang begitu lekat dihati. Terbayang kenangan indah bersama keluargaku tercinta. MasyaAllah berasa ingin mengulangnya saja.
Aku menunjukkan anakku dimana aku bersekolah, dimana aku bermain dan menghabiskan masa kecilku disana. Aku juga berfoto di tempat-tempat penting, tempat yang kuanggap penuh nostalgia. Terutama di amsjid tempat aku akad nikah dan juga di gedung tempat resepsi pernikahanku diadakan. MasyaAllah aku merasa sedih sekaligus berbahagia bisa mengajak anak-anakku berkunjung ke sini. Walaupun ini liburan yabg tidak disengaja tapi aku tetap bergembira. Bukankah semua memang selalu ada hikmahnya. Dibalik sakitnya bulikku akhirnya aku jadi bisa berlibur ke magetan, bisa napak tilas dan bisa menikmati kuliner yang selalu kirindukan. Alhamdulillah barakallah.
Posting Komentar
Tengkyu udah blog walking here and nyempetin comment yaa...
Hakuna Matata
@trianadewi_td