Aku dan Mas Happiness Hero |
Waktu itu sekitar bulan Oktober, aku sedang berlibur di rumah orang tuaku di Tangerang. Seperti biasa kalau sedang berada di Tangerang, aku selalu menyempatkan diri bertemu teman-teman blogger yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Sayangnya ketika aku mengajak mereka untuk ketemuan, mereka tidak bisa. Ternyata mereka sedang ada event bersama Paxel. Aku belum pernah mendengar tentang Paxel sebelumnya. Dan sangat penasaran, ketika teman-teman mengatakan Paxel adalah ekspedisi pengiriman berbasis aplikasi yang mengusung layanan SAMEDAY atau sehari sampai dengan ongkos yang flat. Aduh sehari sampai? Harganya murah? Pakai apliaksi? Diambil dirumah? Wah aku benar-benar penasaran. Aku lalu ingat beberapa ekspedisi yang sudah sangat murah, cepat dan membuat nyaman. Mana mungkin Paxel bisa lebih unggul daripada mereka?
Jadilah hari itu aku
mantengin instagram teman-teman bloggerku dan ikutan menyimak apakah Paxel itu,
dan benar-benar kemudian terpesona. Masyaallah, dengan jargonnya
#Antarkankebaikan Paxel sebagai startup logistik berbasis aplikasi, sebentar lagi pasti akan menjadi jawara dalam
sistem delivery kita. Aku yakin sekali itu. Dengan sistem yang menggunakan zona
pengantaran, maka Paxel bisa menjadi ekspedisi termurah. Lalu bengonglah aku,
bertanya-tanyaaa kapaaan Paxel mulai beroperasi di Lamongan yaaa...
Ternyata tak perlu
menunggu lama, 14 Februari kemarin Paxel Launching di Surabaya. Senang banget
rasanya ketika ternyata aku juga terpilih menjadi Blogger yang berkesempatan
ikut acara launchingnya. Sebelum acara launching itu sendiri, para blogger
diharapkan sudah mulai mengunduh aplikasi Paxel dan dipersilahkan mulai mencoba
mengirim. Ada saldo Rp.100.000,- yang
bisa kita pakai untuk mencoba mengirimnya. Ya Allah terharu banget rasanya,
udah disuruh nyobain eh nggak perlu keluar uang pula. Teman-teman blogger di
group bloggerku tak kalah hebohnya. Memang sebelum acara launching kita
diharapkan sudah mempunyai pengalaman mengirim menggunakan aplikasi tersebut.
Yang bikin heboh lagi,
ternyata belum semua daerah tercover oleh layanan Paxel tersebut. Adduh aku
langsung gemes, padahal aku sudah tidak sabar untuk mencobanya. Daerah di Surabaya
aja belum semuanya tercover apalagi di Lamongan hiks.. Teman-teman blogger yang
lain juga tak kurang akal, yang daerahnya belum tercover mereka berkumpul di
rumah salah seorang teman yang sudah tercover, lalu mulai saling mengirim dari
situ. Ya Allah aku sampai terpingkal-pingkal membaca chat mereka di group. Paxel
benar-benar memberi pengalaman indah, mulai mas kurirnya yang disebut happines
hero, kita yang dipotret oleh masnya, disuruh tanda tangan di hapenya, sampai
paket kita yang dibungkusin rapi oleh mereka. Sungguh, berasa dimanjakan
sekali. Tidak perlu kemana-mana, cukup duduk manis di rumah dan barang kita
akan sampai dengan sendirinya ke alamat yang kita inginkan.
Semua pengalaman
teman-teman yang kubaca di group membuat aku semakin tidak sabar ingin segera
mencoba sendiri, bagaimana memakai jasa pengiriman Paxel ini. Akhirnya suatu hari ketika ada acara ke Surabaya,
aku mencoba mengirim dari Restoran tempat aku berkunjung ke Surabaya siang itu.
Aku baru saja berangkat dari Lamongan ketika aku memutuskan untuk mulai
mengirim. Estimasi perkiraan barangku diambil adalah pukul 12, makanya aku
santai saja. Karena kupikir ketika tepat pukul 12 nanti, aku sudah sampai
Restoran tersebut. Sayangnya ternyata mas heronya terlalu rajin, ketika jam
menunjukkan setengah jam kurang dari pukul 12, masnya menelpon dan mengatakan
dia sudah ada di restoran itu dan hendak mengambil barangku. Olala padahal aku
masih otw menuju restoran tersebut hehehe... Lalu aku ceritakan dalam telponku
bahwa aku masih di jalan dan sedang menuju lokasi. Alhamdulillah masnya mau
mengerti dan bersedia meunggu kedatanganku,
adduuuh lega rasanya...
Sesampai di restoran, aku
langsung meloncat keluar dari mobil dan mencari mas happiness hero tersebut,
alhamdulillah dia menyambutku dengan senyum manisnya plus perlengkapan
perangnya, antara lain timbangan dan juga alat pencatat pengiriman, yang
kupikir seperti mesin EDC deh wkwkwkwk... setelah berbasa basi meminta maaf
karena sudah membuatnya menunggu, proses pengiriman dimulai. Aku tidak perlu
menulis ulang alamatku karena semua sudah tertera di aplikasi tersebut. Mas itu
memotretku dan meminta tanda tanganku, lalu memberikan semacam struk atau resi
pengiriman. Sudah begitu saja prosesnya, selesai. Barangku dibawa Mas Heronya
dan muncul di aplikasi perkiraan sampainya adalah sekitar pukul 14-pukul 16. Waduh
cepat sekali ya. Belum sempat aku memberi kabar, temanku yang kukirim barang
tadi, ternyata sudah mengontakku dengan mengatakan bahwa dia mendapat
notifikasi kalau dia akan mendapat kiriman. Keren keren sekali yaaa...
Itulah mengapa aku juga tidak sabar mengikuti acara launchingnya,
pengen segera bertemu orang-orang yang berada di belakang layar sebuah aplikasi
bernama Paxel ini. Adalah bapak H. Djohari sebagai Eksecutive advisor dan juga
bapak Briyant sebagai co-founder yang akhirnya menyampaikan cerita tentang apa
dan bagaimana Paxel ini. Penjelasan beliau berdua benar-benar membuka
wawasanku, bahwa paxel ini memang didirikan untuk mengantarkan kebaikan. Dan saldo
cuma-cuma seratus ribu yang kita dapatkan apabila mengunduh aplikasi tersebut
itu adalah modal awal yang bisa dipakai oleh siapa saja untuk mulai berbisnis. Allahu
Akbar.
Paxel memang belum
menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Baru daerah Jabodetabek, Bandung,
Semarang, Solo dan Surabaya saja. Tetapi melihat sistem mereka yang sangat rapi
dan sangat memanjakan dan memudahkan customer, aku yakin Paxel akan cepat
berkembang pesat. Sukses terus Paxel.
Kapan ini paxel amsuk kota Bengkulu, biar kita orang Blogger Bengkulu, nyobain juga yaak. Moga lancar jaya juga proses pengembangannya nanti yah
BalasHapusSemoga cepat sampai Lamongan ya mbak.
BalasHapusSemoga segera masuk ke Lamongan biar kirim-kirim kopi makin mudah. Aku juga punya saldonya, Mbak.
BalasHapus